Kamis, 25 09 2025 | Jam Digital
 
Home Pemerintah Legislatif Politik Hukrim Selebriti Nasional Pendidikan Ekonomi Travel Sosial Olahraga Teknologi Lifestyle
 
Majelis Gajah di Pekanbaru Serukan Perlindungan Gajah sebagai Harga Diri Pulau Sumatera
Kamis, 14-08-2025 - 18:09:11 WIB

TERKAIT:
   
 

RIAUBERKABAR.COM, PEKANBARU – Dalam rangka memperingati Global Elephant Day 2025 (Hari Gajah Sedunia) yang jatuh setiap 12 Agustus, Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) bersama Nonblok Ekosistem, Sikukeluang, Heal Indonesia, Akar Ilalang, Arasati Hakiki dan Semacam Lab, menggelar Majelis Gajah, sebuah ruang dialog terbuka lintas sektor terkait gajah dengan mengusung tema besar nasional “Gajah Harga Diri Sumatera”, di Rumah Nonblok Ekosistem, Pekanbaru, Selasa malam (12/8/2025).

Acara dibuka dengan pemutaran film dokumenter “PULANG” produksi FKGI, sebuah potret konflik gajah-manusia, tentang gajah yang kehilangan rumahnya dan tak tahu kemana arah pulang. Film ini mengajak penonton menyelami kenyataan pahit di lapangan, bahwa alih fungsi hutan memaksa gajah keluar dari jalur jelajahnya.

Setelahnya, hadirin disambut pembacaan puisi oleh Riang Gembira, bocah berusia enam tahun dengan puisinya berjudul Pusat Perhatian Gajah. Puisi tersebut mengalir menceritakan kisah seekor anak gajah bernama Togar yang kakinya pernah terluka parah akibat jerat buatan manusia. Togar kemudian ditinggal sendirian oleh ibu dan keluarganya yang ketakutan, hingga akhirnya Togar diselamatkan dan mendapatkan perhatian khusus di Pusat Latihan Gajah Minas. Kini, Togar telah sembuh dan tumbuh menjadi anak gajah yang kuat.

Memasuki sesi diskusi, Yuliantoni dari FKGI memaparkan gajah sebagai barometer ekosistem dan membeberkan fakta-fakta kondisi gajah di Riau, khususnya di kantong habitat Tesso Nilo. Ia menjelaskan bahwa Tesso Nilo adalah salah satu kantong gajah terpenting di Sumatera, namun tekanannya sangat tinggi akibat perambahan hutan dan konflik dengan manusia.

AKBP Nasruddin, dari Kepolisian Daerah Riau, mengungkap bahwa masifnya perambahan hutan menjadi ancaman serius bagi satwa liar.

“Tahun 2025 saja, ada 48 kasus pembukaan lahan di kawasan hutan di Riau. Ini jelas mengancam habitat gajah. Diperlukan sinergi antara kepolisian, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menjaga kawasan hutan sebagai rumah gajah, sehingga gajah dan manusia dapat hidup berdampingan tanpa ada pihak yang dirugikan,” tegasnya.

Ujang Holisudin, dari Balai Besar KSDA Riau juga menambahkan pentingnya membangun narasi publik yang positif. Bahwa gajah bukanlah hama.

“Kerja-kerja konservasi itu punya tantangannya sendiri. Pernah suatu kali saat kami hendak mengembalikan gajah ke habitatnya, justru kami dihadang masyarakat,” ujarnya.

Dari perspektif seni dan budaya, Adhari Donora seniman Nonblok Ekosistem, menafsirkan gajah sebagai simbol kekuatan, kesunyian, dan keteguhan. Ia memandang seni sebagai sarana untuk merawat memori kolektif dan menumbuhkan harapan ekologis.

“Seni bisa menjadi narasi perlawanan yang membentuk kesadaran publik. Gajah dalam karya seni bukan sekadar objek, tetapi subjek yang membawa pesan kehidupan,” ungkapnya.

Sebelum sesi tanya jawab, Ibnu Shem menutup rangkaian dengan membawakan lagu tentang gajah yang mati diracun, dengan sepenggal lirik yang menohok berbunyi “membunuhku memperburuk lingkunganmu, meracuniku tak memperindah kebunmu.”

Diketahui, tahun ini peringatan Hari Gajah Sedunia di Indonesia mengusung tema “Gajah Harga Diri Sumatera”. Tema ini menegaskan bahwa jika gajah terlindungi, maka kehormatan Sumatera sebagai pulau kaya biodiversitas pun terjaga. Sebaliknya, kematian gajah adalah cermin kegagalan kolektif menjaga identitas ekologis pulau ini.

Ketua FKGI, Donny Gunaryadi, menyampaikan bahwa populasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) kini diperkirakan tidak lebih dari 1.000 ekor di alam liar, dengan status Critically Endangered. Dalam satu generasi gajah (50–75 tahun), sekitar 70% habitat potensialnya hilang akibat alih fungsi hutan, pembangunan, dan perburuan.

Ia mengapresiasi langkah pemerintah seperti pengembalian 81.000 hektare kawasan hutan di Taman Nasional Tesso Nilo dan Bukit Tigapuluh untuk habitat gajah. Namun, upaya ini harus terus dikawal karena konservasi gajah adalah perjalanan panjang yang membutuhkan komitmen semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, akademisi, sektor swasta, media, hingga generasi muda.

Melalui Majelis Gajah di Pekanbaru, para penyelenggara berharap momentum Global Elephant Day menjadi ruang dialog hangat dan membumi, membangun narasi kolektif bahwa melindungi gajah berarti menjaga masa depan manusia itu sendiri.



 
Berita Lainnya :
  • Majelis Gajah di Pekanbaru Serukan Perlindungan Gajah sebagai Harga Diri Pulau Sumatera
  •  
    Komentar Anda :

     
    Indeks Berita
    UIR Hadirkan Traktor Modern Tingkatkan Produktivitas Kelompok Wanita Tani di Pangean Kuantan Singingi
    Rabu 17-09-2025 - 07:57
    Pegadaian Kanwil II Pekanbaru dan LPDS Gelar Uji Kompetensi Wartawan
    Jumat 29-08-2025 - 16:11
    Warga RW 01 Sialang Rampai Gelar Upacara Peringatan HUT ke-80 RI Penuh Khidmat
    Minggu 17-08-2025 - 08:25
    Ketua KNPI Riau: Gubernur Abdul Wahid Punya Tugas Berat Pulihkan Pemerintahan di Tengah Defisit Anggaran
    Sabtu 16-08-2025 - 12:53
    Sensasi Baru Nasi Goreng di The People’s Cafe: Waktunya Coba Nasi Goreng Bakar!
    Jumat 15-08-2025 - 08:14
    Majelis Gajah di Pekanbaru Serukan Perlindungan Gajah sebagai Harga Diri Pulau Sumatera
    Kamis 14-08-2025 - 18:09
    Cipayung Plus Riau Tagih Janji RDP Pembentukan Pansus Defisit, Ancam Serbu Gedung Dewan
    Selasa 12-08-2025 - 15:44
    Pertama di Riau, Jotun Resmikan Flagship Store di Pekanbaru
    Kamis 31-07-2025 - 15:54
    Jumpai Ketua DPRD Riau, Cipayung Plus Desak Pembentukan Pansus Defisit APBD: "Biar Tahu Siapa Biang Keroknya!"
    Selasa 29-07-2025 - 05:46
    Anak Putus Sekolah Lapor Lurah, Pemko Akan Tanggung Biaya Bagi Anak Putus Sekolah
    Jumat 25-07-2025 - 16:32
    Undang Fitra Riau, Cipayung Plus Lakukan Kajian Mendalam Soal Defisit APBD Riau Rp 1,76 T, Soroti Sikap Plin Plan Ketua DPRD Riau
    Senin 21-07-2025 - 08:42
     
         
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    Hak Cipta © Riauberkabar.com | suara rakyat melayu